Jumat, 28 Desember 2012

Puisi 42

Tutup Tahun
Karya : Ikhsanul Q.

Akhir tahun ini dua ribu dua belas
Banyak kenangan indah sulit terlepas
Banyak juga kenangan pilu nan pedas
Berakhirnya musim indah musim panas

Akhir tahun ini segera lalu
Berganti tahun yang baru
Hilangkanlah sedih pilu
Berikanlah bahagia selalu

Akhir tahun ini yang kunantikan
Nantikan lagi satu tahun akan
Lama sudah tak begitu terasakan
Tutup tahun ini melepaskan

Akhir tahun ini dapat dihitung jari
Jemari menghitung pelan sekali
Sampai bosan jari itu mengakhiri
Tutup tahun ini begitu meresapi

SELAMAT TAHUN BARU....     

Jumat, 21 Desember 2012

Puisi 41

Hujan Sore
Karya : Ikhsanul Q.

Titik hujan menghujam bumi
Semakin keras menerjangi
Ku liat bumi bertepi
Sembunyi dari hujaman peri
Sembari hujan sore
Menutup kalender bulan februari
Meninggalkan bulan utama januari
Tidak lupa meninggalkan peri

Hujan sore membuatku sepi
Sepi pelukan dan sepi cium pipi
Ku ingin semua berakhir sunyi
Sunyi permai indah mengelilingi
Hujan sore ini memberiku arti
Betapa berharganya diri ini
Lebih hidup dari mati
Meskipun air mata menghujani
 

Puisi 40

Rasakan Deritaku
Karya : Ikhsanul Q.

Ku tatap tanah berdebu
Isak tangis mengitari mataku
Debu ku tulis indah deritaku
Deritaku di indahnya isak tangisku

Ku terpana rayuan syetanmu
Rasakan tubuhku mengigau
Menggigil keras memanggilmu
Ku tahan laju tangisku

Ku terbiasa tersiksa begitu
Tersiksa ocehan mulutmu
Bagimu pelajaran bermutu
Tapi bagiku

Deritaku sungguh terlalu 

Kamis, 20 Desember 2012

Puisi 39

Cerita Cinta
 Karya : Ikhsanul Q. 

Senyum tidak selalu berarti bahagia
Terkadang dalam banyak hal, aku lelah menangis
Yang dirindukan terkadang tak tahu,
Yang dicintai terkadang tak merasa,
Yang diinginkan terkadang tak sejalan.
Bukan seperti cinta ini yang ku mau.
Aku hanya ingin bahagia bersama cinta.

Bukan untuk pertama aku mencinta,
Pernah ada dia yang aku puja.
Sudah ku katakan,
Sudah ku sampaikan.
Saat ini,
Cinta dihati hanya untukmu.

Pernah terlintas untuk melangkah pergi,
Tapi hati memaksa kembali.
Bukan ku bermaksud tak setia,
Tapi saat hati kau sakiti.
Cerita masa laluku kembali.
Karena dulu dia tak pernah menyakiti.
Hanya cinta gilaku padamu,
Yang memisahkan kami.
 

Puisi 38

Let Me Go
 Karya : Ikhsanul Q.

Let me go
Let me go
Please
Please, let me go
I want to free
I want to free without you

I wish you're Ok
I won't you cry
I won't you sad
Let me go now
I don't love you
I don't love you again
 
 

Puisi 37

Yang Terkuat
Karya : Ikhsanul Q.

Beton, besi baja bersatu
Pondasi kokoh
Tak tembus gempa lalu
Pondasi tetap kokoh

Hati, jiwa raga bersatu
Pondasi kokoh
Tak tembus luka lalu
Pondasi tetap kokoh
 

Puisi 36

Gantung
Karya : Ikhsanul Q.

Aku takut melakukannya
Tapi hasrat tak mampu ku tahan
Tak jua air mata
Rasanya keluar tak tertahan
Aku menumpat jauh
Aku marah sempuh

Tak kurasa haiku hancur
Tak kurasa nuranuku remuk

Redam itu dengan apa ?
Aku tak mau
Aku tak kuat
Aku tak sanggup
Tantangan dan cobaan
Akuterobos gagal terus
Hanya satu caraku
Gantung.
Gantung..
Gantung... 

Minggu, 16 Desember 2012

Puisi 35

Matahari Terbenam
Karya Ikhsanul Q.

Pendirianku remuk,
Konsentrasiku rapuh,
Ku lihat tubuhku kian melepuh
Tak ada lagi udara sejuk

Usiaku terlalu sangat tua
Kesempatanku tak menjadi dua
Satupun itu hanya kebetulan
Tubuh reot tak bertenaga
Tak ada ruang tempatku usaha

Usiaku sudah terlalu sangat tua
Mengejar mudaku tak kesampaian
Mudaku hilang begitu saja
Omong kosong yang namanya impian
Impian tak mengembalikan mudaku
Tuaku kini sakit meronta
Hanya KAU-lah yang ku minta
Redupkanlah suasanana
Mudaku hilang
Tuaku bersamaku 

Puisi 34

Arti Sebuah Luka
Karya : Ikhsanul Q.

Panah tajam menusuk dada
Menembus tebas tanpa sekat
Kurasakan tubuhku meradang
Kehabisan nafas bagai tersengat
Aku tak butuh kasihanmu
Aku tak butuh air matamu
Lukaku ini...
Hanya bisa kubawa lari
Aku tak mau kau bersedih peri
Aku tahu hanya luka yang kau buat ini
Menusuk jantung tidak berhenti
Aku tak mau kau merayu
Dengan wajah sok kemayu
Gayamu yang tak lucu
Lepaskan tombak menuju relung hatiku
Sedih yang ku buang jauh
Aku mau kau menjauh
Dari padaku
Arti sebuah lukamu 

Puisi 33

Pengorbananmu
Karya : Ikhsanul Q.

Kasih tak terbatas
Sayang tak terhingga
Terus melaju bagai patas
Kasih sayangmu sepanjang masa

Ku tahu tak ada yang sempurna
Ku tahu tak ada yang abadi
Ku tahu bahwa itu cinta
Ku tahu dari hati nurani yang suci

Pengorbananmu...
Pengorbananmu Ibu...
Kasihku tak akan sampai
Sayangku tak akan melampaui
Hanya setetes kasihmu ibu...
Bagai tak terhingga tetes yang kubalas ibu...
Ibu...
Pengorbananmu...
Ibu...
Pengorbananmu... 

Selasa, 11 Desember 2012

Puisi 32

Classmate
 Karya : Ikhsanul Q

Hari luar biasa
Sepekan mengejutkan
Menyenangkan rasanya
Bertemu sekali sepekan 6 bulan

Bersenang-senang dengan teman
Menikmati waktu kian berjalan
Bergembira riang
Bersendau gurau senang

Sepekan yang asyik
Lupakan pelajaran sejenak
Berjajar samping depan enak
Classmate penuh nyenyak

Puisi 31

Tegarkan Dirimu
 Karya : Ikhsanul Q

Berhenti dan ingatlah sejenak kawan
Coba tetap berdiri tegar dan membakar semangatmu

Berhenti menangis dan ini yang terbaik untukmu dan
Teruslah melangkah, dan saat dunia berpaling darimu

Tengoklah ke arah lain
 

Puisi 30

Tundukkan Kepala
Karya : Ikhsanul Q

Katika kau jadi manager
Aku hanya bisa menundukkan kepala

Ketika kau menaiki mobil mewah
Aku hanya bisa menundukkan kepala

Ketika kau mempunyai rumah mewah
Aku hanya bisa menundukkan kepala

Ketika kau mengendarai motor mahal
Aku hanya bisa menundukkan kepala

Karena,
Aku menaiki helikopterku yang termahal di dunia 

Puisi 29

Kesucianmu
Karya : Ikhsanul Q

Indah jiwa bergelantung dalam dirimu
Tersenyum pahit bibir manismu
Apakah berar itu dirimu ?

Ucapkan sesuatu dari bibirmu...
Agar ku tahu kau masih di sanubariku
 

Minggu, 09 Desember 2012

Puisi 28

Pelajaran Terindah
Karya : Ikhsanul Q

Nasihatmu
Kata yang buatku malu
Akan ketidaktahuanku
Aku mengecewakanmu
Aku coba lari maju
Jauh dari segala pilu
Dunia penuh lugu

Aku kumpulkan tenaga
Sampingi dirimu disana
Pelajaranmu sungguh berharga
Harga yang takkan sirna
Pelajaran nomor eka
Tak tertandingi dua
Termasuk tiga
Maupun sampai lima
Pelajaran terindah laksana
Guru mengajar siswa
 

Puisi 27

Hari Jadimu
Karya : Ikhsanul Q

Detik demi detik
Berjalan setitik demi setitik
Menit berganti menit
Berkejar sedikit terus sedikit

Tengah malam
Lonceng bergema
Inilah harimu sayang
Hari lahirmu cinta

Puisi ini
Kata-kata ku rangkai
Hanya untukmu sidadari
Selamat hari jadi
Semoga mimpi tercapai
Apa yang kamu mimpi

Bidadariku
Aku sayang kamu

 

Puisi 26

Senyummu
Karya : Ikhsanul Q

Pagi ini
Wajahmu bangunkan diriku
Dari indahnya malam mimpi
Malam itu tak terlupa hati

Aku bangun
Aku tak mau bangun sendiri
Aku terjaga
Aku tak mau terjaga sendiri
Aku dan kamu
Senyum kita padu
Hati kita satu
Sambut dunia lugu
Tak pernah aku
Liohat senyummu
Seindah itu
 

Puisi 25

Jaga Ini
Karya : Ikhsanul Q

Aku pergi 
Jauh tempat tak berpenghuni
Aku pergi
Jauh membawa luka ini
Aku pergi
Jauh menggenggam hati

Aku kayuh keringat
Biarpun sinar menyengat
Aku kayuh keringat
Biarpun sedih jadi semangat

Hanya kamu
Selama aku pergi
Tetaplah membenci aku
Aku sayang kamu
Tolonglah jagalah aku
Jagalah di kecil hatimu
 

Sabtu, 08 Desember 2012

Puisi 24

Tak Perlu Kawan
Karya : Ikhsanul Q

Wahai kawan
Mitra hidupku
Teman sejatiku
Sahabat janjiku

Aku telah dusta
Aku mengkhianati sumpah setia
Aku tidak tahu kenapa
dan Aku tak tahu harus bagaimana

Ku mohon jangan hindari
Aku mohon jangan pergi
Tak mudah bagiku jalani
Hidupku tak perlu lagi
Tak Perlu
Tak perlu kawan

Puisi 23

Your Face
Karya : Ikhsanul Q

Wajah itu
Ekspresi itu
Rautan muka itu
Gambaran kelam itu

Tak mampu aku melihatnya
Tak kuasa aku menerawangnya
Tak sanggup aku memandangnya
Tak kuat aku menyimpannya

Aku terus menjauh
Mendekat menjauh darimu
Aku terus mengayuh
Mengayuh meninggalkan dirimu
Wajahmu. . .
Oh Wajahmu. . .
Menghancurkan duniaku       

Puisi 22

Cahaya Embun
Karya : Ikhsanul Q

Titik-titik
Menyebar pagi hari
Sejuk menentramkan hati
Tak sabar menunggu matahari

Aku berlari
Cahaya embun menyertai
Sinar embun pagi
Tak ternoda masih suci

Aku ingin engkau
Temani gelap hidupku
Pupus harapanku
Embun
Kembalilah padaku
Jangan kau hilang
Cahayamu untukku