Minggu, 18 November 2012

Puisi 21

Kumbang Malam
Karya : Ikhsanul Q

Hanya malem
Matahari lenyap kelam
Kumbang malam
Kupu-kupu malam
Keluar sarang perumahan

Saat awan lebam
Remang-remang malam
Berjejer idung belang
Memburu setiap pendatang
Anggun pesonamu
Princess pemuas nafsu 

Puisi 20

Telephone Aku
 Karya : Ikhsanul Q

Ganggang tetap pada tempatnya
Tak sedikitpun menganga
Ku tunggu
Selalu aku tunggu

Suaramu
Ooh...suaramu
Aku rindu
Aku kangen suaramu

Tetap diam ganggang itu
Diam membisu
Ayolah kawan
Cobalah untuk tidak diam
Aku rindu dia
Aku kangen dia
Berderinglah
Telephone aku

Puisi 19

Alone Boy's
Karya : Ikhsanul Q

Sendiri
Sedari dulu begini
Tinggal jauh berlari
Tak pernah berhenti
Ubahlah arah hidupku ini
Hidup yang aku alami
Tuntun beramai-ramai

Sendiri
Terpurukku disini
Perasaan mengiris hati
Tak ku sangka begini

Ooh...
Sendiri
Selalu menemani
Kapan aku tidak mengalami
Ini ?
 

Puisi 18

A Thousand Years
Karya : Ikhsanul Q

Hidup di dunia
Jalani di fana
Terbuang jauh nan disana
Terangkul tikar tanah
Berselimut langit
Tetap aku syukuri semua
Walau mengalir peluh
Walau tak ada derajat setingkat

Sedih kala senang
Senang kala sedih
Aku jalani tanpa pantang
Tak pernah patah
Aku...
Aku...
Mau hidup seribu tahun lagi 

Puisi 17

Pesona Pagi
Karya : Ikhsanul Q

Iringan embun menyertai pagi
Eloknya kicau burung menari-nari
Fatamorgana surgawi
Indah merekah taman abadi
Santun lembut sejuk damai
Terpancar aura indah wajahmu
Wajah tak terlupa hati
Laksana sinar matahari
Menyinari tembus bumi

Ooh...penari
Lekuk indah gemulai
Sesaat dalam mimpi
Ooh..penari
Kapan kau kembali
Lagi... 
 

Puisi 16

Langkahmu
Karya : Ikhsanul Q

Langkah kecil 
Mengeyuk pintu pelan sekali
Gemercit bunyi pintu
Terdengar di sudut terpencil
Dengan telinga kiri 
Hati bertanda seru

Mata tertuju padamu
Tak akan ku paling darimu
Wajah indah terpancar
Pintu terbuka lebar
Silau menawan senyum manis
Memanggil dengan puitis
Hanya kau yang terlihat
Hilang bayangan pekat
Aku 
Merindukanmu

Rabu, 14 November 2012

Puisi 15

Rekayasa Singgasana
Karya : Ikhsanul Q

Hujan kian melanda
Badai petir menggelora
Awan putih bagaikan mengembara

Kendati bagai pemimpin sembunyi wajah
Sembunyi di ketiak tuannya
Pikir tak bersalah dan berdoa
Menyenangi urusan dunia
Lupa rakyat sengsara
Tinggikan sombongnya
Senang derajat dunia
Hancurkanlah
Hancurkanlah
Singgasananya 

Selasa, 13 November 2012

Puisi 13

Tralala - Trilili
Karya : Ikhsanul Q

Hiburan mengasyikkan
Bernyanyi riang
Rasa puas
Berdua memang lebih baik
Walaupun bertiga jua
Oleh sebagian orang saja

Tuhan ciptakan kita berpasangan
Apapun dia,
Siapapun dia,
Dia adalah pasanganmu
Dia harta indahmu
Pasangan pendamping
Di ambil dari rusuk kiri
Buat dia senang
Senyumnya menawan
Indah merekah
Bagai mawar penghuni Surga
Tralala - Trilili terus bernyanyi

Puisi 14

Baku Hantam
Karya : Ikhsanul Q

Teriak memekakkan telinga
Emosi tak terbendung
Ayo,
Bangkit,
Pukul,
Tengisan kepala - kepala
Pecundang berlari
Terpincang - pincang
Tetap berlari
Pemenang tetap diam
Tertawa kecil
Puas,
Senang,
Bahagia

Cipratan darah
Genangan keringat
Bersatu padu
Teriakan pemenang
Kapan ini semua berakhir ? 

Puisi 12

Victoria
Karya : Ikhsanul Q

Kemenangan besar sudah mulai
Harapan indah menari - nari
Kesenangan hanya satu kali
Bergema sepanjang hari
Gembira menyelimuti
Hujan rintik petang hari
Berjaya satu hari
Musnah ribuan hari
Hancur
Berkeping - keping 

Menanti Victori ujung sana
Remuk redam tiada tara
Kepingan berserakan
Senyap
Hampa
Fortuna pergi, Entah kemana

Puisi 11

Cakra Khrisna
Karya : Ikhsanul Q

Bulatan Besi bergerigi runcing
Menembus kala di medan perang
Menebas apa jua terang benderang
Memekik bagai panah berterbangan
Senjata panah sakti sih Khrisna
Telah tajam oleh dosa - dosa
Para musuh angkara murka
Propokator Korawa Pandhawa
Kisah sakral Mahabharata

Memotong leher Jayajatra
Terlempar jauh nan disana
Musuh yang hendaki mati Arjuna
Angkuh murka sirna
Bebas Arjuna dari api membara
Dalam Sumpah putra Angkawijaya

Selasa, 06 November 2012

Puisi 10

Genetik Bangsa
Karya : Ikhsanul Q.

Pemuda berdiri tegak teguh di depan
Pemudi setia bersandar tinggi di ujung
Bersemangat harga paten
Bukan mengangkat bambu untuk berperang
Warisan bangsa
Fitrah suci yang tercipta
Atas Perjuangan tiada tara
Menghilangkan nyawa ratusan angka

Tidak Sadarkah kau para pemuda
Kaulah Genetik Bangsa
Berjuang tanpa Senjata
Junjung Tinggi Martabat Bangsa
Oleh pemikiran murni nan berbangga
Bangga jadi Pemuda Indonesia

Puisi 9

Antologi Puisi
Karya : Ikhsanul Q.


Adjektiva bergema
Hanya sedikit
Namun membuat semua
Hati menggeliat dan bergerit
Gelora motivasi
Bergerigi runcing tajam
Menggerakkan diri
Peluru pun tak akan mempan

Walaupun ambigu
Multi taksir
Syarat akan pilihan
Perjuangan tidak akan berlalu
Jiwa pejuang bergetar dan menggelisir
Berjuang harga mati bertahan

Puisi 8

Party Morning
Karya : Ikhsanul Q.

Sejuk Sedan kala itu
Semilir kata demi kata
Kamu lantunkan dekat telingaku

Sedan harmonis
Kata suci, frasa murni 
Indah dari mulut termanis 
Wanita yang aku miliki

Pesta kecil pagi hari
Bidadari berkata janji 
Setia Menemani
Walaupun kala sepi sunyi

Tak ada seindah itu
Aku terdiam membisu
Bergetar tubuhku
Bidadari berucap cinta padaku

Sabtu, 03 November 2012

Puisi 7

 Secercah Cahaya
Karya : Ikhsanul Q.

Secercah cahaya dalam lautan
Memberiku arti hingga ujung penantian

Terlalu lama ku dibawah cahaya malam
Tidak tertahan oleh rasa sakit yang terpendam

Di tepi tak dapat kupijakkan langkahku
Bersama hembusan anginlah kuarungi hidupku

Tidak tahukah kamu keadaan ini
Begitu menyiksaku hingga kini

Tidak banyak waktuku berada disini
Tapi kupasti kembali tuk menemani

Akankah kau merasakan kehadiranku
Saat jiwaku datang menyentuh hatimu

Sambutlah kehadiranku suatu saat nanti
Saat bulan baru menyinari malam ini

Puisi 6

Bintang Cahaya
Karya : Ikhsanul Q.

Cahaya pelangi tertutup gelap malam
Bintang dasar lautan

Bagaikan kehidupan yang tiada arti
Tanda bahwa hati ini mulai rapuh
Dalam gelapnya kehidupan yang penuh arti

Waktu brjalan seiring dengan langkahku
Suara angin yang berkata padaku seakan memaksaku untuk mninggalkanmu

Tapi rintihan hati ini berkata lain
Mungkin kelak hanya akan ada satu bintang yang akan mengisi hati kita

Bintang yag mempersatukan kita
Antara ada dan tiada


Puisi 5

Bakar Hati
Karya : Ikhsanul Q.

Hati bagaikan awan yang mambisu
Meskipun beribu bintang menyinari malamku

Tetapi hanya kaulah yang dapat menyinari hatiku
Sinarilah malamku bersama mimpi indah bersamamu

Melihatmu dengannya
Membakar hatiku dengan api yang membara

Sungguh ku tak ingin ini berlalu
Anganku ingin kau disini selalu temani langkahku
Tapi waktu berkata lain

Haruskah pergi begitu saja
Kau lupa sesuatu yang mungkin tak kau sadari
Bsyangmu masih tertinggal dalam hatiku


Puisi 4

Harap Setia
Karya : Ikhsanul Q.

Cinta ini bagaikan rerumputan kering diterpa angin
 Meskpun bertahan tapi tanpa harapan

Kuingin kamu seperti merpati putih yang selalu setia
Kuingin kamu seperti bintang yang selalu terangi malamku

Tetapi
Angan ini tak kan bsia kuraih
karena kau hanya bayang semu didalam mimpi" indahku
Yang telah pergi meninggalkanku

Puisi 3

Akhir Sudah
Karya : Ikhsanul Q.

Apa yang terjadi
Hingga bintang enggan tuk menemani langkahku

Kenapa setiap hariku terasa dingin hingga hatiku membeku
Mungkin ini sudah saatnya

Ku rasakn kematianku sudah dekat
Ku akan pergi jauh

Hingga saat itu telah datang

Jangan berbicara dengan kesedihan karena kepergianku
Tapi pejamkanlah matamu dan kau akan mlihatku sekarang dalam hatimu

Puisi 2

 Berlalu
Karya : Ikhsanul Q.


Dengarkanlah angin yang berbicara pada kita
Rasakanlah deburan ombak dibawah sinar bulan

Meskipun semuanya telah tiggalkanku
Tapi bayangmu akan selalu tersimpan dihatiku

Sampai suatu saat nanti
Meskipun ragaku telah mati

Tetapi jiwaku kan selalu ada disisimu
Meskipun kau tak menginginkanku lagi untuk kembali ada dalam hatimu

Puisi 1


Arti Bayangmu 
Karya : Ikhsanul Q.
Ingin kuraih bayangmu

Yang selalu temani hariku


Arti hadirmu dalam hidupku
Seindah kupu yang hinggap dalam hatiku

Akankah kembali gemerlap cinta yang lalu
Untuk kembeli mengisi hatiku dengan hatimu

Meskipun lelah aku mencari arti bayanganmu
Aku pastikan arti hidupku hanya untuk dirimu